Dalam memahami suatu hal tidak akan cukup jika hanya mendengar dan melihat saja, namun perlu adanya proses mengerjakan atau melakukan sesuatu tersebut. Proses pemahaman dengan metode praktik dinilai sangat efektif bagi proses pembelajaran.
Pengertian Belajar Aktif
Belajar aktif merupakan cara belajar yang digunakan dengan tujuan agar peserta didik dapat melibatkan dirinya secara aktif dalam proses tersebut, dengan adanya belajar aktif peserta didik akan dengan mudah memahami materi-materi yang disampaikan dan juga bisa menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari.
Dengan adanya pembelajaran yang aktif, peserta didik tidak akan merasa bosan karena terus menerus mempelajari materi tanpa melakukan praktik. Tingkat pemahaman peserta didik juga dapat meningkat dengan adanya pembelajaran yang aktif.
Selain itu saat mengadakan pembelajaran aktif, guru dapat memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah agar peserta didik dapat aktif dan juga bisa menumbuhkan ide-ide kreatif.
Saat menggunakan metode pembelajaran aktif ini, guru atau pendidik tidak akan terlalu mendominasi dan hanya bertugas sebagai pendamping bagi peserta didik. Jadi membiarkan peserta didik untuk berkreativitas dan mencurahkan apa pun yang mereka bisa.
Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Aktif
- Dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan tingkat aktif peserta didik
- Membuat belajar menjadi menyenangkan
- Dapat memotivasi peserta didik agar bisa dengan mudah mempelajari pelajaran yang membosankan
- Sebagai sarana untuk peserta didik agar mampu bekerja sama dengan baik dan juga bertanggung jawab
- Membuat peserta didik tetap fokus pada tujuan pembelajaran
Prinsip Pembelajaran Aktif
– Prinsip Motivasi
Guru atau pendidik berperan penting untuk memotivasi peserta didik, karena pendidik bisa menjadi motivator untuk menumbuhkan semangat belajar peserta didik.
– Prinsip Latar
Pendidik melakukan pendekatan untuk mendapatkan segala informasi tentang peserta didik, baik tentang perasaan, kemampuan pengetahuan, kemampuan keterampilan, sikap, dan pengalaman peserta didik.
– Prinsip Mengarahkan Fokus Peserta Didik
Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan peserta didik pada fokus yang harus dicapai, itulah mengapa penting bagi seorang guru untuk membuat suatu rumusan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
– Prinsip Sosialisasi
Guru mampu menumbuhkan sikap sosialisasi pada peserta didik bertujuan agar peserta didik mampu bekerja sama dengan baik dengan teman-temannya.
Baca juga : 5 Alasan Pentingnya Pendidikan Karakter untuk Anak
– Prinsip Belajar Sambil Bekerja
Melakukan proses pembelajaran yang interaktif bersama peserta didik
– Prinsip Individualisasi
Setiap peserta didik pasti mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, oleh karena itu guru atau pendidik harus mampu mempelajari kepribadian setiap peserta didik agar bisa memberikan perlakuan yang sesuai.
– Prinsip Menemukan
Dalam proses belajar mengajar guru sebaiknya tetap memberikan kesempatan atau peluang kepada peserta didik untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, jadi guru bisa berperan sebagai pendamping.
– Prinsip Pemecahan Masalah
Guru atau pendidik melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalahnya sendiri namun tetap sesuai dengan kemampuan dari peserta didik.
Kelebihan Pembelajaran Aktif
– Motivasi Belajar Menjadi Meningkat
Belajar aktif dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, jika pembelajaran sudah menyenangkan maka peserta didik pun akan merasa termotivasi untuk semangat dalam belajar. Selain itu belajar aktif juga dapat membantu peserta didik dalam memahami setiap materi pelajaran yang disampaikan.
– Peserta Didik Menjadi Aktif
Dengan adanya metode pembelajaran aktif peserta didik akan merasa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, peserta didik juga diberikan kesempatan dalam mencari informasi. Sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.
Berbeda jika guru atau pendidik hanya menyampaikan materi secara terus menerus dan tidak melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar, maka yang timbul adalah proses belajar yang membosankan.
– Mengasah Proses Berpikir
Pembelajaran yang aktif serta melibatkan peserta didik akan sangat membantu proses berpikir mereka.
Kekurangan Pembelajaran Aktif
– Guru Harus Lebih Kreatif
Pembelajaran yang aktif mengharuskan guru untuk kreatif dalam penyampaian materi pelajaran, selain itu guru juga harus memahami setiap karakter peserta didik agar bisa memberikan sikap yang sesuai.
– Memerlukan Alat Bantu Belajar
Jika guru menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan kreatif, maka hanya dengan buku saja tidak cukup, harus ada alat bantu yang dapat digunakan agar terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan.
– Memerlukan Pengawasan yang Lebih
Pada proses belajar mengajar yang aktif, guru atau pendidik harus terus melakukan pengawasan terhadap peserta didik. Guru harus mampu membuat peserta didik untuk melakukan diskusi, tujuannya agar dapat mengasah kemampuan berpikirnya.
Peran Guru Dalam Pembelajaran Aktif
– Membantu Peserta Didik Dalam Memahami Pelajaran
Memberikan pemahaman tentang materi pelajaran kepada peserta didik bukanlah hal yang mudah, karena tidak semua peserta didik mempunyai kemampuan yang sama. Dengan adanya belajar aktif ini akan membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami materi.
Karena mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan guru namun juga ikut serta dalam proses pemahamannya, pembelajaran yang efektif mampu membuat peserta didik berpikir kreatif.
– Berkembangnya Kreativitas Mengajar
Metode pembelajaran aktif juga harus dilakukan dengan kreatif, hal ini bertujuan agar peserta didik tidak mudah merasa bosan. Selain itu peserta didik akan lebih aktif dalam mengekspresikan pikiran dan kreativitasnya.
Baca juga : 10 Cara Mudah Membangun Kemandirian Belajar Siswa
– Membuat Peserta Didik Disiplin
Meskipun proses pembelajaran aktif ini melibatkan peserta didik, namun guru harus tetap menjaga kedisiplinan dengan mengajak peserta didik untuk menjaga ketertiban selama proses belajar mengajar berlangsung.
– Membangkitkan Motivasi Belajar
Ada waktu di mana peserta didik merasa malas untuk belajar, apalagi jika menghadapi pelajaran yang menurut mereka sulit. Di sinilah peran guru dibutuhkan, yaitu untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik, memotivasi mereka tentang pentingnya belajar demi masa depan.
– Memaksimalkan Alat Bantu
Sekarang ini pembelajaran aktif bisa dilakukan menggunakan teknologi yang tersedia, selain untuk memanfaatkan perkembangan teknologi namun juga bertujuan untuk menciptakan sensasi belajar yang interaktif.
Tips Meningkatkan Motivasi Belajar
– Menemukan Sumber Motivasi
Sumber motivasi bisa datang dari mana saja, yang perlu dilakukan adalah bertanya kepada diri sendiri tentang masa depan seperti apa yang diinginkan, dengan begitu motivasi untuk belajar akan meningkat.
– Membuat Rencana
Merasakan jenuh dalam belajar pasti dirasakan oleh semua orang, namun untuk menumbuhkan motivasi belajar bisa dilakukan dengan mengevaluasi rencana. Memulai dengan membanggakan diri sendiri atas segala pencapaian yang telah diraih walaupun itu hanya pencapaian kecil. Maka tidak menutup kemungkinan bahwa keberhasilan rencana besar juga akan menghampiri.
– Bersaing Secara Sehat
Terkadang bersaing juga dibutuhkan untuk membangkitkan semangat belajar, terlebih jika pesaingnya memiliki kemampuan yang lebih maka akan sangat mempengaruhi untuk terus belajar dengan giat dan mendapatkan nilai terbaik.
– Menemukan Rasa Nyaman
Rasa nyaman dalam belajar akan membuat motivasi untuk belajar menjadi meningkat, karena suasana belajar yang dirasa nyaman akan memudahkan dalam memahami pelajaran.
– Belajar Bagian dari Kebiasaan
Jika sudah menerapkan belajar sebagai sebuah kebiasaan maka semangat belajar akan selalu tertanam dalam diri, sehingga ada rasa takut saat meninggalkan kebiasaan tersebut.